Kuda Renggong, Tradisi Kuda Menari yang Penuh Pesona
Kuda Renggong adalah salah satu warisan budaya yang sangat unik dan menarik dari Tanah Sunda, khususnya berkembang di wilayah Sumedang, Jawa Barat.
Nama Renggong sendiri berasal dari kata ronggeng yang berarti gerakan tubuh yang lincah mengikuti irama musik, dan memang dalam kesenian ini, kuda-kuda yang tampil tampak seperti menari mengikuti irama musik kendang, gong, terompet, dan berbagai alat musik tradisional lainnya.
Kuda-kuda ini tidak hanya berjalan biasa, tetapi telah melalui pelatihan khusus untuk bisa bergerak ritmis, melangkah, menghentakkan kaki, bahkan kadang menggoyangkan badan sesuai ketukan musik khas Kuda Renggong yang sedang dimainkan.
Biasanya, pertunjukan Kuda Renggong digunakan untuk mengiringi perayaan-perayaan besar seperti sunatan (khitanan), peresmian, atau acara adat lainnya. Tidak jarang, arak-arakan Kuda Renggong berubah menjadi tontonan rakyat yang menyedot ribuan warga dari berbagai daerah sekitar, karena keunikan atraksi ini tidak hanya terletak pada kemahiran kudanya, melainkan juga pada kombinasi suasana musik, pakaian adat, hingga semangat masyarakat yang bergembira bersama.
Melatih seekor kuda menjadi kuda renggong bukanlah perkara mudah. Proses pelatihannya memerlukan kesabaran, ketekunan, serta keterampilan khusus dari pawangnya.
Sejak kecil, anak kuda yang dipilih untuk menjadi kuda renggong harus sudah dibiasakan mendengar bunyi-bunyian, mulai dari tepukan tangan, hentakan kaki, hingga suara kendang dan gong. Pelatihan ini bertujuan untuk mengondisikan mental kuda agar tidak mudah takut atau kaget saat tampil di hadapan keramaian yang bising.
Seiring waktu, kuda tersebut diajari untuk mengangkat kakinya lebih tinggi, mengayunkan kepala sesuai irama, bahkan sesekali meloncat kecil di tempat. Tidak sedikit pula yang dihias secara meriah badannya dibalut kain warna-warni, di kepalanya dipasangi mahkota, dan pelana dihias indah, sehingga tampilan kuda menjadi semakin memesona.
Setiap gerakan kuda, dari melangkah hingga berputar, mengisyaratkan sebuah tarian yang memperlihatkan betapa kuatnya hubungan batin antara pawang, kuda, dan musik yang mengiringi.
Komentar
Posting Komentar